Stasiun Kereta Api Padang Panjang : Saksi Bisu kejayaan Padang Panjang Tempoe Doeloe

Stasiun Kereta Api Padang Panjang dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1889 dan mulai beroperasi tahun 1891 seiring dengan dimulainya penambangan batubara di Sawahlunto, dengan tujuan untuk transportasi pengakut batu bara dari Sawahlunto ke Emma Haven sekarang Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Stasiun kereta api ini dahulunya merupakan pusat transit antara Kota Padang, Payakumbuh, Bukittinggi dan Sawahlunto. Hal ini menjadikan Padang Panjang sebagai kota pusat Perdagangan yang ramai sibuk. Pada masa jayanya stasiun ini merupakan stasiun terbesar di Sumatera Barat bahkan dipulau Sumatera.

Sejak tahun 2003 stasiun ini sudah tidak beroperasi karena tambang batu bara Sawahlunto mulai terhenti.

Sekarang Stasiun Kereta Api Padang Panjang menjadi salah satu daya tarik wisata sejarah menarik di Padang Panjang. Banyak wisatawan berkunjung untuk bernostalgia merasakan suasana tempoe doeloe sembari menikmati pemandangan peninggalan Stasiun tempo dulu, gerbong kereta tua dan pemandangan bukit disekitar menambah betah untuk berlama-lama di objek ini.
Pada 8 Juli 2019, seiring dengan Situs Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto,Sumatera Barat masuk ke dalam situs warisan budaya dunia UNESCO, Stasiun Kereta Api Padang Panjang sebagai bagian dari rangkaian situs masuk didalamnya